Inilah alasan mengapa umat Katolik makan ikan pada hari Jumat Agung
![Inilah alasan mengapa umat Katolik makan ikan pada hari Jumat Agung](/wp-content/uploads/este-e-o-motivo-pelo-qual-os-catolicos-comem-peixe-na-sextafeira-santa.jpg)
Daftar Isi
Bagi umat Katolik, Jumat Agung adalah hari untuk merenung, berpuasa, dan berpantang. Namun, berpantang tidak diartikan secara umum dan harfiah, dengan sebagian besar penganutnya tidak makan daging merah pada hari itu, biasanya mereka mengganti makanannya dengan ikan.
Namun, banyak orang yang tidak tahu mengapa mereka melakukan hal ini, meskipun mereka juga tidak makan daging sapi pada hari itu, karena hal ini telah menjadi praktik tradisional dalam keluarga Katolik.
Lihat juga: Tahukah Anda 'kokain laut'? Temui ikan yang diincar para penyelundupMengapa umat Katolik tidak makan daging merah pada hari Jumat Agung?
Seperti yang telah disebutkan, ini adalah hari puasa, pantang, dan banyak refleksi bagi mereka yang mengikuti Gereja Katolik, yang menentang konsumsi tidak hanya daging merah, tetapi juga unggas seperti ayam, sepanjang Pekan Suci, tetapi terutama pada Jumat Agung.
Lihat juga: Mengejutkan, lihat daftar nama-nama yang dilarang di Brasil!Alasannya cukup sederhana: menghormati darah Yesus Kristus yang tercurah, yang datang ke dunia, hidup dan mengorbankan diri-Nya untuk semua manusia.
Jadi, apakah makan daging pada hari Jumat Agung adalah dosa?
Penting untuk ditekankan bahwa gagasan tentang apa yang merupakan dosa atau bukan dosa bergantung pada interpretasi pribadi seseorang, kecuali yang secara tegas dijelaskan dalam Perintah-perintah Allah atau dalam Kitab Suci itu sendiri. Jadi, tidak ada kesepakatan tentang makan daging pada hari raya yang terkait dengan dosa.
Tradisi berhenti makan daging pada hari suci mungkin memiliki alasan yang berbeda untuk setiap orang percaya, karena beberapa orang lebih suka mengingat pengorbanan Yesus, sementara yang lain berusaha untuk merefleksikan nilai-nilai Gereja dan kehidupan itu sendiri.
Ikan sebagai pengganti daging merah, mengapa?
Karena daging merah dan ayam dianggap tabu pada hari Jumat Agung, banyak keluarga Katolik yang sering menyantap ikan dalam berbagai bentuk, seperti bacalhauada yang lezat.
Salah satu alasan untuk praktik ini, selain menjadi salah satu dari sedikit alternatif, adalah karena lebih banyak orang Kristen tradisional yang mengonsumsi ikan selama masa Prapaskah, karena hewan tersebut dianggap sebagai tanda kehidupan, terutama saat Paskah.